• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gelombang Penutupan Rute: Mengapa Maskapai Dunia Menjauh dari China?

img

Co.id Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Di Blog Ini aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari internasional. Penjelasan Mendalam Tentang internasional Gelombang Penutupan Rute Mengapa Maskapai Dunia Menjauh dari China Simak baik-baik hingga kalimat penutup.

Kepala analis di OAG, John Grant, menyatakan bahwa saat ini, kondisi industri penerbangan dipengaruhi oleh rendahnya permintaan perjalanan dan tingginya biaya operasional. Di Cina, permintaan yang lesu telah berdampak buruk pada maskapai penerbangan domestik. Menurut laporan dari Skift, dalam waktu kurang dari empat bulan, tujuh maskapai penerbangan besar telah menarik diri dari pasar Cina.

Beberapa maskapai lainnya pun terpaksa mengurangi jam penerbangan atau menggunakan armada yang lebih kecil. Grant menjelaskan bahwa di tahun 2022, kerugian yang dialami oleh maskapai penerbangan terbesar di Cina mencapai US$ 4,8 miliar (sekitar Rp 75 triliun), dan pada tahun berikutnya kerugian tersebut hanya berkurang menjadi US$ 420 juta (sekitar Rp 6,6 triliun), sementara banyak maskapai internasional justru mencatatkan keuntungan. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh maskapai penerbangan Cina.

Grant optimis bahwa industri penerbangan di Cina akan mengalami pemulihan, meskipun proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan penerbangan jarak jauh yang lebih mahal karena kebutuhan bahan bakar yang lebih tinggi, maskapai penerbangan juga diharuskan untuk menggunakan awak pesawat yang lebih banyak dibandingkan yang diperlukan. Misalnya, dalam beberapa kasus, mereka terpaksa menerjunkan awak pesawat hingga empat orang untuk menjaga efektivitas operasional.

Sementara itu, maskapai penerbangan Cina tidak terikat pada larangan penerbangan yang dikenakan oleh wilayah udara Rusia, membuat mereka bisa beroperasi dengan lebih efisien menuju Eropa, dibandingkan dengan maskapai Eropa lainnya. Namun, situasi ekonomi di Cina yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi masih menyulitkan perjalanan masuk dan keluar dari negara tersebut. Masalah besar lainnya adalah kurangnya minat dari wisatawan internasional untuk mengunjungi Cina, yang turut mengurangi kedatangan.

Laporan dari Skift, yang dilihat oleh CNBC International pada tanggal 25 Oktober 2024, menunjukkan bahwa maskapai seperti Virgin Atlantic dan Scandinavian Airlines telah sepenuhnya menarik diri dari pasar Cina. Meningkatnya biaya operasional, yang sebagian disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina, semakin memperburuk situasi ini.

Di Jakarta, CNBC Indonesia melaporkan bahwa sejumlah maskapai di seluruh dunia kini memutuskan untuk menutup rute penerbangannya ke Cina. Selain itu, sistem penerbangan yang berbasis di Cina diperkirakan akan mengoperasikan 82% dari seluruh penerbangan antara Cina dan Eropa pada musim dingin ini, meningkat dari 56% sebelum pandemi. Sementara itu, Grant menekankan bahwa maskapai penerbangan Cina sangat memerlukan dana dan ingin kembali ke kondisi normal, sehingga mereka sedang dalam proses membuka lebih banyak penerbangan, meskipun permintaan yang sejati masih terpaut jauh dari harapan.

Demikianlah gelombang penutupan rute mengapa maskapai dunia menjauh dari china sudah saya jabarkan secara detail dalam internasional Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. semoga Anda menikmati artikel lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads