• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Heboh! RI Disarankan Belajar Taknik Berkebun Sawit dari Filipina, Kenapa Bisa Begini?

img

Co.id Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Di Jam Ini mari kita eksplorasi potensi internasional yang menarik. Konten Yang Terinspirasi Oleh internasional Heboh RI Disarankan Belajar Taknik Berkebun Sawit dari Filipina Kenapa Bisa Begini Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Sahat Sinaga, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), mengemukakan beberapa solusi untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit rakyat. Salah satu saran utama adalah menciptakan 'dokter kesehatan perkebunan' yang berfungsi menganalisis dan memberikan perawatan terhadap kondisi tanaman. Meskipun ide ini menarik, potensi yang ada saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Profesor asal Jepang tersebut mendorong Indonesia untuk mengadopsi teknologi pertanian yang lebih maju, dengan penekanan pada penggunaan teknologi satelit. Di Filipina, perkebunan pisang yang mencapai luas 400 ribu hektare sudah dapat dipantau secara real-time, sementara Indonesia yang memiliki hampir 18 juta hektare perkebunan sawit belum menggunakan teknologi serupa.

Sahat mengkritisi lambatnya penggunaan teknologi di Indonesia dengan menyatakan bahwa seharusnya negara ini sudah dapat memanfaatkan Palapa, jaringan satelit yang tersedia untuk mendukung sektor pertanian. Dengan mengimplementasikan teknologi satelit dan dukungan dari ahli pertanian, diharapkan produktivitas sawit rakyat dapat meningkat secara signifikan.

Dalam seminar yang diadakan di Jakarta pada 18 November 2024, Sahat menyampaikan pentingnya membagi tingkat kesehatan perkebunan sawit ke dalam tiga kategori: stadium satu untuk perawatan ringan, stadium dua untuk perawatan intensif, dan stadium tiga untuk kebun yang perlu dibabat total akibat infeksi penyakit.

Melalui pendekatan ini, diharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan yang diperlukan agar petani sawit dapat bertahan hidup dan menjaga produktivitas kebun mereka secara berkelanjutan.

Itulah informasi komprehensif seputar heboh ri disarankan belajar taknik berkebun sawit dari filipina kenapa bisa begini yang saya sajikan dalam internasional Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua tetap fokus pada tujuan dan jaga kebugaran. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. lihat juga konten lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads