Menjelang 2024: Daihatsu Ungkap Strategi Penjualan Mobil di Tengah Persaingan Ketat!

Co.id Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Dalam Tulisan Ini mari kita telusuri internasional yang sedang hangat diperbincangkan. Ringkasan Artikel Mengenai internasional Menjelang 2024 Daihatsu Ungkap Strategi Penjualan Mobil di Tengah Persaingan Ketat Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak hanya terfokus pada kota-kota besar, tetapi juga di wilayah daerah. Harapan ini diungkapkan oleh Agung, yang mencatat bahwa pencapaian sektor ritel sudah mencapai 730.637 unit dan optimisme untuk meningkat lebih tinggi dari wholesales. Agung juga menyatakan harapannya terhadap perbaikan dalam ekonomi yang dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat.

Dalam periode Januari hingga Oktober 2024, angka wholesales atau penjualan dari pabrikan ke dealer tercatat lebih rendah dibandingkan penjualan ritel, yang mencerminkan hubungan penjualan dari dealer ke konsumen. Meskipun demikian, Sri Agung Handayani, Direktur Pemasaran dan Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menegaskan keyakinannya bahwa target terbaru yang ditetapkan masih dapat tercapai. Dia berharap pemerintahan yang baru ini akan membawa perbaikan bagi ekonomi masyarakat, mengingat analisa makroekonomi yang menunjukkan kondisi yang cukup baik.

Di Jakarta, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menyesuaikan target penjualan mobil dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit. Penurunan target ini disebabkan oleh penurunan penjualan yang terjadi sepanjang tahun lalu. Agung menjelaskan bahwa jika penjualan mobil pada 2024 hanya mencapai 850.000 unit, maka masih ada sekitar 140.000 unit yang tersisa untuk dijual dalam dua bulan ke depan.

Proyeksi untuk penjualan mobil nasional di tahun 2025 menunjukkan penurunan yang signifikan, dengan estimasi hanya 500.000 unit yang dapat terjual. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan perpajakan yang ada, termasuk PPN 12% dan kemungkinan kenaikan pajak kendaraan bermotor. Meski demikian, pemerintah sedang mendukung upaya pemutihan pajak kendaraan bermotor (PKB) untuk membantu industri ini.

Situasi yang terjadi di industri otomotif global, seperti kolapsnya beberapa produsen mobil di Eropa serta pengurangan kapasitas produksi di Thailand, diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pembuatan kebijakan terkait industri otomotif di dalam negeri.