Pasar Obligasi RI: Emas Tersembunyi yang Menjanjikan Menurut Manulife Aset Manajemen!

Co.id Hai semoga harimu menyenangkan. Dalam Tulisan Ini mari kita ulas internasional yang sedang populer saat ini. Catatan Informatif Tentang internasional Pasar Obligasi RI Emas Tersembunyi yang Menjanjikan Menurut Manulife Aset Manajemen Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) diperkirakan akan terus berlangsung hingga kuartal keempat tahun 2024. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman perlambatan yang terjadi secara global. Bank Indonesia sendiri telah menyatakan bahwa fokus kebijakan mereka kini beralih dari pro-stabilitas menjadi lebih seimbang antara stabilitas dan pertumbuhan, yang menunjukkan bahwa kebijakan di masa depan mungkin akan lebih mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, perkiraan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia diyakini akan membaik. Hal ini disebabkan oleh siklus pengetatan suku bunga yang tidak seagresif di Amerika Serikat, sehingga dampak negatif terhadap ekonomi Asia menjadi lebih kecil. Ruang untuk pelonggaran moneter juga masih cukup besar, terutama dengan pergeseran kebijakan yang lebih pro-pertumbuhan.

Menurut Arief, potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed di kuartal keempat masih mungkin terjadi, meskipun angkanya ditaksir tidak akan sebesar pemangkasan sebelumnya. Daya tarik kawasan Asia di mata investor semakin meningkat berkat stabilitas pertumbuhan ekonomi dan selisih suku bunga riil yang berpotensi melebar dibandingkan AS.

Syuhada Arief, Senior Portfolio Manager di Fixed Income MAMI, menekankan bahwa pasar finansial Indonesia mendapat keuntungan dari siklus pemangkasan suku bunga baik di AS maupun domestik. Dari sisi China, pemerintah di sana telah mengumumkan serangkaian langkah pelonggaran moneter serta komitmen terhadap stimulus fiskal, yang menunjukkan pergeseran kebijakan menuju pro-pertumbuhan. Namun, besaran pemangkasan suku bunga di masa mendatang akan sangat tergantung pada kondisi dan indikator ekonomi saat itu.

Sebagai langkah lainnya, pasar masih menunggu stimulus fiskal yang dapat mendukung konsumsi masyarakat dan lebih efektif dalam menyokong pertumbuhan ekonomi di China. Pada 2025, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memproyeksikan iklim perekonomian di Amerika Serikat akan terus menunjukkan moderasi. Inflasi domestik yang rendah serta risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi global dapat memicu BI untuk memangkas suku bunga lebih cepat.

Sejarah menunjukkan bahwa selama siklus pemangkasan suku bunga, imbal hasil obligasi cenderung mengalami penurunan seiring dengan besaran pemangkasan yang dilakukan. Prospek pemangkasan BI Rate yang masih terbuka memberikan peluang investasi jangka panjang yang menarik di pasar obligasi. Investor dapat 'mengunci' imbal hasil yang menarik saat ini sebelum terjadi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Stabilitas dalam inflasi, nilai tukar Rupiah, arah kebijakan fiskal domestik, serta proyeksi soft landing di AS juga merupakan faktor risiko yang dapat memengaruhi pandangan pasar obligasi domestik ke depan. Menurut Arief, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 10 tahun diperkirakan akan tetap berada di kisaran 6,00% hingga 6,25% hingga akhir tahun ini.