Pengakuan Mengejutkan: Mantan Presiden Tetangga RI Dihujani Kontroversi Usai Mengklaim Miliki Regu Pembunuh Penjahat!

Co.id Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Hari Ini mari kita telaah internasional yang banyak diperbincangkan. Konten Informatif Tentang internasional Pengakuan Mengejutkan Mantan Presiden Tetangga RI Dihujani Kontroversi Usai Mengklaim Miliki Regu Pembunuh Penjahat Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.
Table of Contents
Pernyataan kontroversial ini diungkapkan oleh mantan Presiden Rodrigo Duterte saat menghadiri penyelidikan publik mengenai dugaan pembunuhan ekstrajudisial yang terjadi selama kampanye penanggulangan narkoba di bawah kepemimpinannya. Dalam kesempatan tersebut, Duterte dengan tegas membantah telah memberikan izin kepada aparat kepolisian untuk melakukan pembunuhan terhadap ribuan tersangka yang kini tengah diselidiki oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai potensi pelanggaran hak asasi manusia.
Duterte menyatakan bahwa ia tidak pernah mengarahkan kepala kepolisian untuk melakukan pembunuhan di luar hukum. Salah satu kritik paling tegas terhadapnya, Leila de Lima, telah mendekam di penjara selama enam tahun atas kasus narkoba yang ia yakini sebagai upaya untuk menghentikan penyelidikannya mengenai dugaan pembunuhan ekstrajudisial di Davao.
Berkat gaya kepemimpinannya yang keras, Duterte diakui sering menyampaikan pernyataan yang kontroversial selama sidang. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas insiden pembunuhan yang terjadi selama masa kepresidenannya antara tahun 2016 hingga 2022. Jika saya diberi kesempatan lagi, saya akan membersihkan semuanya, ujarnya, menekankan bahwa angka kriminalitas meningkat setelah ia tidak lagi menjabat.
Selama sidang, Ketua Senat Aquilino Pimentel III dan Senator Risa Hontiveros meminta klarifikasi lebih lanjut dari Duterte, namun mantan presiden tersebut memilih untuk menunda penjelasannya untuk kesempatan berikutnya. Setelah bertahun-tahun, kita belum membuatnya bertanggung jawab, ujar Hontiveros, mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap keadilan yang tidak kunjung tercapai.
Duterte, yang dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang mencolok dan sikap kritis terhadap media, gereja, dan oposisi, telah menjadi subjek kritik tajam dari para aktivis hak asasi manusia. Dalam kesaksian yang disiarkan secara langsung, ia mengungkapkan bahwa ia memiliki regu kematian beranggotakan tujuh orang, yang menurutnya bukan merupakan anggota kepolisian, melainkan gangster.
Menurut Arturo Lascanas, mantan perwira polisi yang telah memberikan kesaksian dan bukti lain kepada ICC, sekitar 10.000 tersangka diperkirakan telah menjadi korban pembunuhan atas perintah Duterte selama periode tersebut. Meskipun penyelidikan ICC terus berlanjut, hingga saat ini belum ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap Duterte di pengadilan Filipina. Pria ini, mantan Wali Kota Davao dan mantan Presiden Filipina, telah lama lolos dari keadilan, tegas de Lima.
Sikap Duterte yang tetap keras terhadap pelaku kriminal dan pengedar narkoba menunjukkan bahwa meskipun dalam posisi tertekan, ia masih berkomitmen pada prinsip-prinsip yang telah menjadi kebijakannya selama ini.
Sekian rangkuman lengkap tentang pengakuan mengejutkan mantan presiden tetangga ri dihujani kontroversi usai mengklaim miliki regu pembunuh penjahat yang saya sampaikan melalui internasional Jangan segan untuk mencari referensi tambahan tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. share ke temanmu. semoga artikel lain berikutnya menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI