• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rasakan Sensasi Ulat Jati Goreng: Kuliner Ekstrem yang Menggoda Selera di Gunungkidul!

img

Co.id Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Detik Ini aku ingin berbagi insight tentang gaya hidup yang menarik. Artikel Ini Menawarkan gaya hidup Rasakan Sensasi Ulat Jati Goreng Kuliner Ekstrem yang Menggoda Selera di Gunungkidul Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Warga Mokol, Selang, di Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, sedang bersemangat mencari ulatan pohon jati dan pohon trembesi. Ketika menemukan ulat-ulat tersebut, mereka mengolahnya dengan cara yang dianggap paling lezat, yaitu dibacem.

Musim munculnya ulat jati dan ulat pohon trembesi telah menarik perhatian banyak orang di Yogyakarta untuk ikut berburu. Salah satu warga Mokol, Suroso, mengungkapkan bahwa ia telah mencari ulat jati dan kepompong ulat trembesi di pekarangan rumahnya selama beberapa hari. Menurutnya, hewan ini hanya muncul sekali dalam setahun, sehingga sangat berharga untuk dikonsumsi.

“Kami mencari ulat jati dan ulat trembesi ini untuk dimakan sendiri, karena populasinya terbatas,” ujarnya saat dijumpai oleh tim media pada hari Senin, 18 November 2024. Ia melanjutkan, setelah dilakukan pencucian bersih dengan air panas, ulat tersebut dapat langsung dibacem, kemudian digoreng, dan rasanya sangat enak serta gurih.

Ratih, salah seorang pencari ulat, menjelaskan bahwa ia secara khusus mencari ulat jati. Menurutnya, terdapat perbedaan yang jelas antara ulat jati dan kepompong trembesi, terutama dalam hal lokasi mereka menempel. Masyarakat Gunungkidul sudah mengenal kuliner kepompong ulat jati, yang dikenal sebagai ungkrung, dan sangat dinanti-nanti.

Di samping ungkrung, daerah Gunungkidul juga memiliki variasi kuliner unik lainnya, seperti belalang goreng, yang menambah kekayaan rasa dari daerah ini. Keberagaman kuliner tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta makanan khas lokal.

Begitulah ringkasan menyeluruh tentang rasakan sensasi ulat jati goreng kuliner ekstrem yang menggoda selera di gunungkidul dalam gaya hidup yang saya berikan Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi banyak orang cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Ajak teman-temanmu untuk membaca postingan ini. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads