Ribuan Senjata di Ujung Jari: Putin Ancang-ancang Serangan Rudal Hipersonik di Gerbang PD 3!

Co.id Bismillah semoga hari ini istimewa. Pada Waktu Ini mari kita bahas keunikan dari internasional yang sedang populer. Informasi Relevan Mengenai internasional Ribuan Senjata di Ujung Jari Putin Ancangancang Serangan Rudal Hipersonik di Gerbang PD 3 Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Kementerian Energi Ukraina telah mengonfirmasi bahwa Rusia melakukan serangan besar-besaran yang ke-11 terhadap infrastruktur energi sipil di negara tersebut pada tahun ini. Menurut laporan AFP pada tanggal 29 November 2024, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim bahwa serangan ini merupakan respons terhadap serangan Ukraina menggunakan rudal-rudal dari Barat.

Putin menyatakan, Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap militer, industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv, dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Astana, Kazakhstan. Ia menambahkan bahwa rudal hipersonik tersebut mampu menghancurkan sasaran dengan kekuatan yang setara dengan suhu di permukaan matahari.

Dia juga mencatat bahwa Rusia terpaksa menguji senjata tersebut di tengah pertempuran setelah serangan awal yang dilakukan oleh Kyiv di wilayah Rusia dengan menggunakan ATACMS. Hal ini disampaikan beberapa jam setelah Moskow melancarkan serangan yang menyebabkan satu juta orang di Ukraina kehilangan aliran listrik.

Dalam perkembangan terbaru, seorang pejabat senior PBB, Rosemary DiCarlo, mengingatkan bahwa serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dapat membuat musim dingin ini menjadi yang terberat sejak perang dimulai. Sebelumnya, Ukraina mencatat bahwa lebih dari 90 rudal dan sekitar 100 drone telah diluncurkan selama serangan tersebut.

Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat seiring dengan usaha masing-masing pihak untuk mendapatkan keuntungan di medan perang sebelum pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, pada Januari 2025. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mendesak para sekutunya untuk memberikan respons yang kuat terhadap apa yang disebutnya sebagai pemerasan dari Rusia.

Putin juga mengklaim bahwa meluncurkan beberapa senjata sekaligus dapat memiliki dampak yang sebanding dengan serangan nuklir atau hantaman meteorit. Dalam konteks ini, banyak infrastruktur energi Ukraina sudah mengalami kerusakan besar akibat perang selama hampir tiga tahun, sementara pasukan Rusia terus maju di wilayah timur Ukraina.

Serangan Rusia yang terjadi pada hari Kamis dini hari tersebut telah mengakibatkan lebih dari setengah juta orang di wilayah Lviv, Ukraina, terputus dari aliran listrik. Menurut otoritas kelistrikan setempat, serangan Rusia menyebabkan kerusakan di 14 wilayah di seluruh negeri, dengan wilayah barat negara itu paling parah terkena dampak.