Titiek Soeharto Buka Suara: Tanggapan Jujur terhadap Dua Kebijakan Prabowo!

Co.id Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Di Kutipan Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar internasional. Laporan Artikel Seputar internasional Titiek Soeharto Buka Suara Tanggapan Jujur terhadap Dua Kebijakan Prabowo Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.

Dalam konteks pengembangan ketahanan pangan, kebijakan yang digagas oleh Prabowo Subianto yang berfokus pada penghematan anggaran menjadi topik menarik. Dia mengusulkan untuk mengurangi hingga 50% anggaran kementerian dan lembaga yang dialokasikan untuk perjalanan dinas. Menurut Deni Surjantoro, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, langkah ini diambil untuk mengoptimalkan efisiensi anggaran sesuai dengan arahan Presiden.

Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp6,22 triliun. Komisi IV DPR RI mengharapkan KKP untuk tetap berkomitmen dalam menjaga anggaran yang berhubungan dengan masyarakat di sektor kelautan dan perikanan. Pada akhir 2024, mereka memperhatikan adanya pemotongan anggaran perjalanan dinas yang dapat mencapai 50% dari anggaran yang tersisa.

Pada tanggal 20 November 2024, saat pembukaan rapat kerja dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Titiek menekankan pentingnya komitmen untuk tidak merelokasi anggaran yang berhubungan dengan masyarakat, terutama menjelang persiapan anggaran 2025. Kebijakan penghematan ini selaras dengan rekomendasi Presiden untuk lebih efisien dalam pengeluaran perjalanan dinas.

Usulan Prabowo untuk meniru program swasembada pangan masa pemerintahan Soeharto menarik perhatian. Dalam pandangannya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga bersinergi dengan petani. Dia meyakini bahwa pendekatan ini dapat membawa kembali keberhasilan dalam menciptakan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Dari perspektif Titiek, efektivitas pencapaian sasaran program dan kegiatan di tahun 2025 perlu dipastikan, terutama mengingat tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang bergantung pada sektor kelautan dan perikanan. Hal ini merujuk pada Surat Edaran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang meminta kementerian dan lembaga untuk menghemat hingga 50% anggaran perjalanan dinas di tahun 2024.

Dia semakin menegaskan, Zaman dahulu, ketika Soeharto berkuasa, kita dapat mencapai swasembada beras, mengapa tidak kita memanfaatkan pengalaman tersebut dan menerapkannya dalam konteks saat ini? Titiek percaya bahwa kesuksesan program sebelumnya bukan hanya hasil karya Soeharto, tetapi hasil dari kerja keras generasi bangsa yang cerdas. Yang penting, Bulog tidak perlu mencari untung; fokus mereka harus pada peningkatan kesejahteraan petani, tutupnya.

Begitulah uraian mendalam mengenai titiek soeharto buka suara tanggapan jujur terhadap dua kebijakan prabowo dalam internasional yang saya bagikan Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya tetap fokus pada tujuan hidup dan jaga kesehatan spiritual. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. Terima kasih atas perhatian Anda