• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Transformasi Karir Nurul dan Zahra: Dari Digital Talent Scholarship Menuju Peluang Kerja Melimpah!

img

Co.id Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Pada Edisi Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang nasional. Konten Yang Membahas nasional Transformasi Karir Nurul dan Zahra Dari Digital Talent Scholarship Menuju Peluang Kerja Melimpah Yuk

    Table of Contents

Program Digital Talent Scholarship (DTS) hadir untuk memenuhi kebutuhan akan talenta digital melalui pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan, daya saing, produktivitas, serta profesionalisme sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Program ini ditujukan untuk berbagai kelompok masyarakat, mulai dari angkatan kerja muda, aparatur sipil negara, hingga pengusaha kecil.

Narasi ini tercermin dalam pengalaman dua gadis, Nurul dan Zahra, yang berpartisipasi dalam DTS yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, kini dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Digital. Zahra menegaskan, Saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menambah pengalaman dan mengembangkan keterampilan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menjelaskan bahwa kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat meningkat jika talenta digital disiapkan dengan baik. Menurutnya, negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China mendominasi kontribusi ekonomi digital global, yang melebihi 50% dari PDB mereka.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum pada tahun 2023, lebih dari 75% perusahaan berencana untuk mengadopsi teknologi canggih seperti big data, cloud computing, dan kecerdasan buatan dalam lima tahun ke depan. Sayangnya, kontribusi ekonomi digital Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura dan Vietnam.

Namun, Nezar optimis bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital. Sebuah laporan dari Bank Dunia pada tahun 2016 menyatakan bahwa Indonesia memerlukan sekitar sembilan juta talenta digital untuk menopang ekonomi digital dari tahun 2015 hingga 2030. Dengan proyeksi bahwa kontribusi ekonomi digital ASEAN dapat mencapai kurang lebih USD1 triliun pada tahun 2030, potensi ini semakin menarik perhatian.

Dalam konteks ini, Digital Talent Scholarship (DTS) berfungsi sebagai platform bagi para talenta digital Indonesia untuk tumbuh dan meraih kesuksesan. Program ini sangat berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia kerja dan meningkatkan peluang ekonomi dengan memanfaatkan bonus demografi yang diprediksi akan mencapai 68% penduduk produktif pada tahun 2030.

Presiden Joko Widodo mencatat bahwa potensi ekonomi digital Indonesia dapat mencapai Rp5.800 triliun, dan pembayaran digital diharapkan tumbuh dua setengah kali lipat pada tahun 2030. Kedua mahasiswa ini, yang masih aktif kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah berhasil mengembangkan keahlian digital mereka melalui DTS, dan meski belum lulus, mereka sudah mendapatkan pekerjaan freelance.

Nurul dan Zahra berpartisipasi dalam pelatihan yang ditawarkan DTS, termasuk Talent Scouting Academy dan pelatihan cloud computing. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, 964 peserta telah mengikuti program DTS, dan statistik menunjukkan bahwa 25% alumni telah mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program ini. Dampak positif lainnya adalah 64,2% alumni mengalami peningkatan penghasilan.

Pengalaman Nurul dan Zahra menunjukkan bahwa pelatihan DTS tidak hanya memberikan sertifikasi, tetapi juga memperkuat portofolio mereka, yang sangat membantu dalam mencari pekerjaan maupun kesempatan freelance di masa depan. Pelatihan ini yang mengantar kami ke dunia kerja, kata Nurul, menggarisbawahi pentingnya keterampilan dan pengalaman dalam dunia profesional.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan transformasi karir nurul dan zahra dari digital talent scholarship menuju peluang kerja melimpah dalam nasional ini Saya harap Anda menemukan sesuatu yang berguna di sini tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Jika kamu suka lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads